Menghilangkan Waktu Tunggu dari Layanan Kesehatan

Pernah ingin bangun pagi, bersiap-siap dengan cepat, melakukan perjalanan jauh untuk mencapai rumah sakit dengan harapan bisa sampai di sana sebelum orang lain untuk menghindari antrean panjang?

Frustasi Waktu Menunggu

Sebuah survei yang dilakukan oleh Software Advice mengungkapkan bahwa dari 5000 pasien, 97% dari mereka merasa frustasi dengan waktu tunggu yang lama di rumah sakit. Survei lain dari Vitals menunjukkan bahwa 30% pasien telah meninggalkan janji karena antrean yang panjang dan, 20% dokter mengubah waktunya karena waktu tunggu. Dalam studi lain, ditemukan bahwa pasien menghabiskan lebih dari 50% dari total waktu menunggu daripada benar-benar menerima perawatan.

Menunggu lama adalah pengalaman yang membuat frustrasi. Organisasi layanan kesehatan dapat mengadopsi serangkaian strategi untuk membuat akses layanan kesehatan lebih tersedia bagi pasien dan mengurangi waktu tunggu. Layanan kesehatan harus menggunakan sumber daya dan teknologi klinis secara efektif yang membantu pasien dan organisasi dapat bekerja untuk mengurangi waktu tunggu pasien.

Waktu tunggu janji temu yang lama terjadi karena organisasi layanan kesehatan memiliki lebih banyak pasien yang membutuhkan janji temu daripada janji temu yang tersedia. Beberapa rumah sakit dapat mengatasi masalah ini dengan membuat lebih banyak janji temu dan akses perawatan pasien. Untuk membuat menunggu lebih tertahankan, Beberapa organisasi juga dapat menggunakan strategi edukasi pasien untuk membantu pasien melakukan triase sendiri. Tetapi langkah-langkah untuk mengalihkan perhatian pasien ini tidak menyelesaikan masalah itu sendiri.

Waktu tunggu adalah cerminan dari cara kerja organisasi layanan kesehatan. Ini akan menjadi bagian dari kehidupan pasien sampai perawatan yang tidak tepat, inefisiensi operasional atau teknis, dan ketidaksesuaian layanan ada di sini. Yang perlu dipahami adalah bahwa bukan ketidaksengajaan menunggu lama di beberapa rumah sakit yang menyebabkan kekecewaan pasien, tetapi kurangnya komunikasi tentang hal itu dari rumah sakit ke pasien yang terbukti menjadi penghambat.

Jika janji pasien terlambat karena keadaan klinis atau non-klinis tertentu, rumah sakit harus siap dan tulus menunjukkan hal yang sama kepada pasien dengan permintaan maaf yang jujur dan empati. Sebagian besar pasien adalah manusia yang baik dan rasional dan akan lebih sering memahami penundaan selama mereka diberi tahu dengan baik dan tepat waktu. Semuanya bermuara pada komunikasi yang efisien. Dalam sebuah penelitian, terungkap bahwa 80% pasien tidak akan terlalu kecewa jika mereka tahu berapa lama menunggu dan permintaan maaf pribadi dari dokter atau pihak rumah sakit akan mengurangi rasa frustrasi 70% pasien.

Tips untuk Pasien untuk mengurangi waktu tunggu mereka

Bisakah teknologi digital membantu menghilangkan waktu tunggu?

Organisasi layanan kesehatan harus mengatasi akar masalah ketersediaan janji temu umum untuk mengatasi waktu tunggu yang lama dengan lebih baik. Waktu tunggu yang lama terjadi karena janji temu yang tersedia lebih sedikit daripada pasien yang menunggu perawatan. Banyak organisasi layanan kesehatan memperbaiki metode penjadwalan janji temu mereka untuk memudahkan pasien mendapatkan perawatan. Solusi penjadwalan janji temu digital seperti Penjadwalan Janji Temu Online (terintegrasi dengan aplikasi EHR) memungkinkan pasien untuk menjadwalkan janji temu sesuai kenyamanan mereka.

Perawatan Jarak Jauh

Tidak ada tempat yang lebih nyaman daripada tempat yang kita sebut "rumah". Dengan lebih banyak solusi digital yang tersedia, kami dapat mengurangi masalah waktu perjalanan. Ini sangat efektif untuk menghilangkan kunjungan rumah sakit yang tidak perlu. Di sini, Telemedicine adalah pilihan yang bagus. Selama pandemi, layanan seperti itu terus meningkat. Bahkan pasien kanker mendapatkan perawatan di rumah berkat teknologi. Selain itu, telemedicine dapat membantu mengurangi waktu tunggu. Telemedicine selanjutnya dapat dilengkapi dengan perangkat diagnostik portabel dan tes laboratorium di rumah.

Dengan perawatan jarak jauh, teknologi digital, dan pengobatan jarak jauh, waktu tunggu dapat dikurangi sampai batas tertentu sambil memiliki akses yang lebih cepat ke perawatan berkualitas, tepat sesuai kenyamanan Anda. Dalam sebuah studi oleh University of Iowa, ditemukan bahwa waktu tunggu dapat diminimalkan menjadi rata-rata 6 menit dengan tersedianya layanan telemedicine. Ini juga membantu dokter menghabiskan lebih sedikit waktu transisi antar pasien. Selain itu, dengan menggunakan perawatan jarak jauh dan layanan telehealth masalah ketidakhadiran pasien juga dapat dicegah.

Meskipun tidak mungkin menghilangkan waktu tunggu dari sektor layanan kesehatan, rumah sakit harus beradaptasi dengan model dan teknologi pemberian perawatan baru dan harus meningkatkan komunikasi dengan pemangku kepentingan secara lebih luas untuk menawarkan pengalaman yang lebih lancar.